ADEGAN 1
Dikisahkan sebuah keluarga yang hidup dengan limpahan harta,
rumah yang mewah, mobil yang bagus, peraatan teknologi yang memadai kebutuha
yang selalu terpenuhi dan lain-lain, keluarga tersebut berjumlah 5 orang
terdiri atas Ayah, Ibu dan ke 3 anaknya...
( Bibi masuk membawa
makanan sambil berdendang)
Bibi : “Lihatlah tanda merah di pipi bekas gambar tanganmu....”
(ibu masuk, bibi langsung diam sambil membersihkan meja dan
menata peralatan)
Ibu : (duduk) kenapa
sepi sekali. Mana Tuan?
(ayah masuk sambil merapikan jas,lalu duduk)
Ibu : mau langsung
berangkat?
(bibi keluar)
Ayah : emh.
(hening...)
Ibu : pulang jam
berapa?
Ayah : belum tau.
Ibu : apa lembur
lagi?
Ayah : sepertinya.
(ibu diam)
Ibu : apa ga bisa
pulang lebih awal.
Ayah : tidak (dengan
nada datar)
(ibu meletakan peralatan makan dengan keras, ayah menengok lalu
melanjutkan makan)
Ibu : sampai kapan
kau terus menghindari ku.
Ayah : aku tidak
menghindarimu.
Ibu : jika tidak,
kenapa akhir-akhir ini selalu lembur.
Ayah : karna banyak yang
harus ku kerjakan
Ibu : aku tau itu,
tapi bukan berarti kau mengabaikan keluarga mu, terutama aku. Lagi pula, kenapa
kau tidak menyerahkan pekerjaan mu pada siwon, anak mu sendiri.
Ayah : dia belum siap
Ibu : bukan dia yang
belum siap, tapi kau, kau belum siap.
Ayah : apa maksud mu?
Ibu : mungkin saja
kau belum siap untuk membuka rahasia mu yang berkedok pekerjaan di kantor
Ayah : apa maksud
berkedok pekerjaan? Aku tidak menyembunyikan apapun, dan ku pikir bahwa siwon
memang belum siap menerima tanggung jawab untuk memimpin perusahaan.
Ibu : kau bohong,
pasti ada yang kau sembunyikan
Ayah : (membanting
peralatan makan, dan membuang nafas seperti menahan kesal) ini masih pagi,
jangan membahas hal yang ga perlu di bahas (nada menekan)
Ibu : tapi ini perlu
di bahas.
Ayah : kita bahas di lain
waktu.
Ibu : kapan? (dengan
nada keras) Malam ini? Besok pagi? Lusa? Minggu depan?
Ayah : STOP!!
(Siwon, sungmin, sunny datang)
Siwon : ada apa ini?
Sunny : (dengan santainya,
duduk) apa lagi kalo bukan berantem, setiap ketemu pasti berantem.. (lalu
mengambi roti)
(siwon dan Minnie pun duduk)
Siwon : jaga ucapan mu.
Sunny : loh emang benerkan
ka.
Minnie : udah apa, lagian
masih pagi, kenapa suasananya kayak lagi perang sih.
Ayah : (bangun dan
mengambil tasnya) aku berangkat. (keluar panggung)
Ibu : (menghela
nafas)
Siwon : bunda baik-baik
saja?
Ibu : (mengangguk,
lalu melirik sunny) sunny bagaimana sekolah mu?
Sunny : biasa aja, gda yang
spesial
Ibu : belajarlah yang
rajin, agar kelak kau bisa jadi dokter yang hebat.
Sunny : (menghentikan kegiatan
makannya) sudah berapa kali aku katakan, bahwa aku ingin menjadi model.
Ibu :dan sudah berapa
kali bunda katakan, kau harus menjadi dokter.
Sunny : aku punya pilihan
sendiri...
Ibu : sayangnya
pilihan mu tidak berlaku.
Sunny : Tuhan saja
memperbolehkan kita untuk memilih.
Ibu : sayangnnya
bunda bukan tuhan.
Sunny : (berdiri dan pergi)
tentu saja, karna tuhan maha adil dan bijkasana, aku berangkat.
Minnie : kalau begitu aku
juga berangkat.
Siwon : Bunda... kau
baik-baik saja?
Ibu : taq apa,sudah
siang, lebih baik kau berangkat.
Siwon : (mengangguk sambil
mencium tangan ibu) aku berangkat, assalamualaikum.
Ibu : waalaikumsalam.
(sunyi...)
Ibu :
(ibu melihat ke sekelilingnya seakan merenung, lalu memperhatikan roti yang ada
di meja makan) bi...
Mba : ya nyonya
Ibu : tolong bereskan meja
Mba : apa nyonya sudah makan?
Ibu : aku sudah kenyang
Mba : (membereskan makanan)
Ibu :
(menghela nafas) apa benar Tuhan maha adil dan bijaksana
Mba :
maaf?
Ibu :
aku hanya berbicara sendiri(lalu pergi)
Mba :
kasian nyonya, makin lama makin kurus, padahal kalau dilihat semua tercukupi, udah
kaya, rumahnya besar, klo mo jalan tinggal naik mobil, suami punya perusahaan.
Hem... ini kali ye, yang dibilang “ harta membawa derite”(lalu pergi kedapur)
Di tempat yang
berbeda, sebuah rumah yang sangat sederhana mungkin lebih tepatnya unik,
dihiasi cat yang sudah pudar hingga tidak bisa membedakan mana cat dan mana
temboh hasil gigitan rayap. Hidup sebuah keluarga terdiri dari seorang wanita
paru baya yang sudah lebih dari 10 tahun ditinggal oleh suaminya, bersama ke3
anak mereka yang di limpahkan kasih sayang.
Angel : bella, minho cepat kita sarapan (masuk
sambil menggelar karpet)
Mama : ini masih pagi tapi kenapa kau sudah rapih?
(membawa makanan)
Angel : (membantu Mama) hari ini aku ada wawancara
kerja.
(bella turun)
Bella : wah... mudah-mudahan lancar ya ka
Angel : amin, insyaallah lancar,sekolah gimana?
Bella : baik, semoga aja tahun ini bisa dapat
beasiswa lagi.
(amin... di
jawab oleh semuanya)
Mama : insyaallah..
Mama : dimana minho?
Minho : anak mu yang tampan di sini bu (duduk di
samping Mama)
Angel : bagaimana kuliah mu?
Minho :
tenang saja ka, adik mu ini punya otak yang encer, jadi santai saja kaya di
pantai(dengan tampang selengean).
Mama :
jangan
lupa kita patut bersyukur
kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmatnya. Meski keadaan hidup kita
sederhana tapi serba kecukupan.
Angel : setuju deh sama Mama.
(semuanya
mengangguk sambil tersenyum, lalu
mereka pun sarapan bersama-sama)
Minho : biar minho yang mencuci piringnnya ( sambil
membereskan piring)
Bella : kalau begitu aku yang beres-beres. Ka minho
kita berangkat bareng.
Minho : ok....
Angel : minho biar ku bantu, Mama istirahat aja,
Mama : tapi nanti kalian telat.
Semua : tak akan Mama...
(lalu satu
persatu ,mereka pun keluar dari panggung)
Komentar
Posting Komentar